Bunda, tentu kesehatan bayi Anda adalah prioritas yang utama bukan? Tentu saja untuk menjaga kesehatan bayi Anda, Anda perlu memberikan asupan gizi yang lengkap dan cukup. Eits, tapi bukan berarti Anda bisa memberikan gizi yang terlalu banyak loh ya.
Asupan gizi yang berlebih bisa membuat bayi Anda jadi kegemukan alias menderita berat badan. Memang sih, bayi yang gemuk dianggap lebih lucu dan menggemaskan. Tapi, tahukah Anda kalaubayi yang gemuk, apalagi obesitas, justru memiliki risiko masalah kesehatan yang tidak baik?
Risiko bayi obesitas
Kata dr Ahmad Fauzin SpA yang dituliskan dalam Majalah Nyata, bayi yang mengalami obesitas sangatlah tidak baik. Risiko gangguan kesehatan pada bayi obesitas ini tak main – main dan bahkan bisa berakibat fatal loh. Ini karena beberapa gangguan kesehatan yang terjadi pada bayi kelebihan berat badan bisa menetap sampai dewasa.
Lantas, apa saja ya risiko kesehatan yang bisa dialami oleh bayi obesitas ini? dr Ahmad Fauzin menjelaskan bahwa risikonya antara lain, bentuk kakinya yang bisa berbentuk X. Bentuk kaki X pada bayi obesitas ini bisa terjadi karena kaki bayu terlalu berat menyangga beban tubuh.
Selain itu, kelebihan berat badan pada bayi juga bisa menyebabkan rasa nyeri di lutut dan panggul, terbatasnya gerakan panggul, gangguan kulit seperti iritasi dan gatal, gangguan pernafasan, gangguan tidur, bahkan sampai bisa mengganggu kecerdasan anak.
Jika tak segera diatasi, obesitas pada bayi ini bisa menghambat tumbuh kembang bayi secara normal. Akibatnya, kecerdasan bayi bisa berkurang dan bahkan bisa sampai menyebabkan gangguan mental. Belum lagi, bila obesitas terus berlanjut, bisa timbul risiko gangguan kesehatan lain hingga menyebabkan gangguan jantung dan tekanan darah tinggi.
Cara mengatasi obesitas pada bayi
Jika bayi kecil Anda sudah terlanjur mengalami obesitas, maka Anda perlu segera mengambil tindakan agar berat badan bayi Anda bisa kembali normal ya. Ada tips gampang kog yang diberikan oleh dr Ahmad Fauzin.
Berikan makanan berserat
Makanan berserat baik untuk mengurangi kelebihan berat badan pada bayi. Jadi, pastikan si kecil mengkonsumsi lebih banyak makanan berserat seperti sayur atau buah. Agar lebih mudah untuk dicerna si kecil, buat dalam bentuk jus ya.
Batasi makanan instan
Sebaiknya, Anda batasi dulu pemberian makanan instan untuk bayi ya. Makanan instan ini banyak mengandung lemak dan kalori loh. Jadi, kalau dikonsumsi secara berlebihan efeknya bisa negatif karena menyebabkan penumpukkan lemak. Nah, kalau begitu, berat badan bayi pun akan semakin berlebih dech.
Atur minum susu formula
Makanan paling baik untuk bayi memang adalah ASI ya. Tapi, bila memang kondisi si kecil yang butuh susu formula, maka sebaiknya diberikan secara tepat dan jangan berlebihan. Pemberian susu formula pada bayi harus disesuaikan dengan berat badan bayi secara tepat.
Misalnya saja perhitungan pemberian susu formula bayi ini bisa dihitung dari per 10 kilogram berat badan bayi. Jadi, tiap 10 kilogram bayi, hanya membutuhkan 1.000 cc susu formula per hari dan jangan lebih ya.
Tapi, bagi bayi yang sudah makan makanan pendamping ASI karena usianya sudah lebih dari 6 bulan, maka pemberian susu formula bisa dikurangi lagi. Pemberian susu formula ini pun juga sebaiknya diberikan setelah konsumsi makanan padat. Bisa langsung atau setelah 30 menit hingga 1 jam sesudah makan.
Jangan memberikan susu formula ini 2 jam seteah makan. Sebab, bayi akan terlalu kenyang sehingga bisa emmbuatnya tak mau makan. Selain itu, enzim pencernaan juga bisa lebih siap dalam mencerna makanan.
Atur pola makan
Bila si kecil sudah berusia lebih dari 1 tahun dan sudah tumbuh gigi, maka mengatur pola makan harus dilakukan dengan tepat. Misalnya saja, makanan berat bisa diberikan sebanyak 3 kali sehari, dan dengan camilan tiga jam setelah dan sebelum makan. Untuk konsumsi susu, bisa diberikan setelah makan 30 hingga 60 menit.