-->

Tanda Janin Tidak Berkembang dan Penyebabnya

Memiliki buah hati tentu jadi keinginan tersendiri bagi setiap pasangan yang sudah menikah bukan? Dengan hadirnya si buah hati, maka kebahagiaan keluarga akan terasa lebih lengkap. Bukan begitu?

Sayang, memang tidak setiap apa yang diinginkan bisa terwujud dengan mudah. Terkadang, ada juga para pasangan yang kesulitan mendapatkan buah hati. Ada yang kesulitan untuk hamil, dan ada juga yang terpaksa kehilangan janin ketika sudah positif hamil alias keguguran.


Duh, tentu juga sangat menyedihkan ya kalau harus kehilangan calon anak yang sudah sangat dinantikan kehadirannya. Tapi, tentunya Anda tak boleh berputus asa ya. Jika Anda masih memiliki niatan untuk hamil, Anda pun harus tahu apa yang membuat calon anak Anda tersebut bisa hilang.

Janin harus digugurkan

Kehilangan janin bisa terjadi karena faktor keguguran dan bisa juga karena digugurkan. Loh, kog digugurkan ya? Benar, jika mengalami keguguran, maka janin akan luruh dengan sendirinya lantaran terdorong oleh kontraksi rahim. Sedangkan digugurkan bisa terjadi bila dokter yang melakukannya.

Tapi, “digugurkan” yang kita bahas ini bukan soal menggugurkan kandungan karena suatu sebab yang tidak baik ya. Ada kalanya, janin dalam kandungan memang harus digugurkan jika janin tersebut tidak berkembang.

Ya! Meski tanpa gejala, tapi dokter bisa saja memutuskan untuk menggugurkan janin dalam kandungan Anda bila ternyata hasil USG menunjukkan bahwa janin tidak berkembang. 

Tanda tanda janin tidak berkembang 

Ada kalanya, janin di dalam rahim Anda tidak berkembang. Tanda tanda janin tidak berkembang memang tidak bisa dilihat secara kasat mata. Seringkali, tidak ada gejala yang nyata yang menunjukkan bahwa janin tidak berkembang, berbeda dengna tanda keguguran yang lebih jelas terlihat.

Namun, tanda tanda janin tidak berkembang bisa dilihat dengan pasti oleh dokter kandungan. Dikatakan oleh dr Stella Shirley Manshur SpOG, seperti yang tertera dalam Majalah Nyata, dokter kandungan biasanya akan melakukan pemeriksaan USG dari vagina untuk melihat ukuran janin. 

Pada usia tersebut, ukuran janin memang masih sangat kecil, yakni hanya 0,4 sampai 0,5 milimeter saja. Akan tetapi, mulai usia enam minggu, detak jantung janin seharusnya sudah ada. Bila ternyata detak jantungnya belum ada, bisa jadi janin tidak berkembang.

Akan tetapi, di usia tersebut dokter masih belum bisa memutuskan untuk digugurkan karena masih ada kemungkinan janin akan berkembang. Setelah usia kehamilan 10 minggu, biasanya dokter akan kembali memantau kondisi janin. 

Di usia tersebut, seharusnya janin sudah menunjukkan perkembangan yang lebih banyak. Seharusnya, sudah ada kepala, tangan, kaki dan juga detak jantung janin sudah semakin terlihat.

Akan tetapi, bila hasil pantauan dokter ternyata menunjukkan bahwa kondisinya masih sama seperti di usia enam minggu, dapat dipastikan bahwa itu adalah tanda janin tidak berkembang. Jika janin tidak berkembang, maka janin harus digugurkan.

Penyebab janin tidak berkembang

Kondisi janin yang tidak berkembang tentu jadi kabar buruk bagi Anda dan suami bukan? Setelah mengetahui bahwa janin tidak berkembang, Anda perlu mengetahui apa gerangan yang penyebab janin tidak berkembang. Dengan begitu, Anda pun bisa melakukan pencegahan ketika Anda hamil lagi nantinya.

Penyebab janin tidak berkembang bisa karena berbagai hal. Umumnya, penyebab ini serupa dengan penyebab keguguran. Misalnya saja, janin bisa tidak berkembang bila ibu mengalami kelelahan, berat badan ibu yang terlalu rendah, janin kekurangan asupan protein dan nutrisi lainnya, adanya infeksi, serta masalah kelainan genetik.

Terutama jika Anda mengetahui bahwa rahim Anda bermasalah atau lemah, maka penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan, terutama pada masa awal -awal kehamilan. 

Selain itu, jaga pula agar janin dalam kandungan selalu kuat dan bisa berkembang sempurna. Coba pelajari tips merawat kandungan agar bayi dapat tumbuh sehat, kuat dan berkembang sengan sempurna. 

Share

LATEST ARTICLES