Hai, apakah kamu sudah tahu tentang Food Combining? Atau Kamu malah belum pernah mendengar tentang Food Combining? Bagi sebagian besar orang, Food Combining memang terasa masih asing ya. Jadi, yuk kita kenalan dulu dengan diet food combining yang kabarnya merupakan diet super ajaib ini.
Food Combining atau yang juga dikenal dengan ‘Pengkombinasian Makanan’ ini pada dasarnya merupakan sebuah konsep diet yang sangat menarik. Kenapa menarik?
Karena konsep diet satu ini dapat dikatakan sebagai diet all in one. All in one karena manfaatnya yang lengkap bagi kesehatan sekaligus penampilan. Wow banget khan?
Apa itu diet Food Combining?
Diet Food Combining sebenarnya bukan tergolong konsep diet baru loh. Riset dan pengembangan mengenai Food Combining sudah dilakukan sejak abad ke-19. Nah, seperti pola konsep diet pada umumnya, Food Combining juga merupakan aktivitas pengaturan pola konsumsi makanan.
Hanya saja, bila pengaturan konsumsi makanan pada diet umum biasanya lebih pada pembatasan jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi. Nah, hal inilah yang tampak paling berbeda dari diet Food Combining.
Pengaturan konsumsi makanan pada diet Food Combining didasarkan pada siklus pencernaan dan bukan batasan jumlah makanan saja. Lantas, kenapa siklus pencernaan? Karena kelancaran siklus pencernaan inilah yang merupakan kunci dari kelancaran mekanisme alami tubuh atau metabolisme.
Metabolisme tubuh berkaitan erat dengan terjadinya penumpukan sisa makanan serta kinerja organ tubuh secara keseluruhan. Nah, dengan metabolisme yang terjaga, maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan dan penampilan Kamu pun juga dapat turut terjaga.
Simak juga: Sudah Tahu Aneka Macam Pasta Ini?
Seperti apa diet food combining?
Food Combining merupakan teori yang membicarakan tentang tata cara makan yang benar. Tata cara makan yang benar menurut Food Combining adalah dengan memperhatikan siklus alami pencernaan tubuh.
Secara sederhana, Food Combining dapat digambarkan sebagai program untuk menyelaraskan asupan makanan dengan mekanisme alami tubuh. Food Combining dinilai mampu menjaga kelancaran siklus pencernaan yang secara langsung mempengaruhi metabolisme tubuh.
Dengan metabolisme tubuh yang lancar, maka asupan energi yang diperlukan oleh seluruh organ tubuh Kamu dapat terpenuhi secara pas. Dengan demikian, gangguan organ tubuh Kamu dapat lebih diminimalisir.
Yap, artinya, dengan tidak adanya gangguan terhadap kinerja organ tubuh, artinya kita juga dapat terhindar dari berbagai penyakit loh. Ini karena penumpukan sisa-sisa makanan dalam tubuh Kamu juga dapat diminimalisir. Dan yang terpenting nih, meskipun menjalani program diet, kebutuhan energi dan asupan nutrisi Kamu akan tetap terjaga.
Apakah diet food combining tidak membatasi jumlah konsumsi makanan?
Karena prinsipnya pada penyelerasan makanan, hal inilah yang membuat Kamu tidak akan dibatasi oleh jumlah dan jenis konsumsi makanan seperti yang biasa ditemui pada program diet umum. Jadi nih, dengan menjalankan program Food Combining, Kamu tidak harus tersiksa dengan rasa lapar, lemas atau pun kehabisan energi.
Food Combining memungkinkan Kamu untuk tetap memperoleh energi yang cukup untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Itulah kenapa diet Food Combining dapat Kamu jalankan dengan menyenangkan.
Bagaimana pandangan food combining terhadap keseimbangan gizi?
Untuk dapat beraktivitas dengan lancar, tentu sjaa tubuh Kamu memerlukan nutrisi dan kelengkapan gizi. Hal ini tidak lantas terlupakan begitu saja pada program diet Food Combining loh.
Gizi memang menjadi hal yang penting bagi manusia. Protein, vitamin, mineral, karbohidrat dan jenis gizi lain harus tetap tercukupi meski Kamu dalam program diet sekalipun.
Namun lebih dari itu, tubuh juga memerlukan adanya keseimbangan asam-basa. Pada dasarnya siklus pencernaan tubuh secara alami tidak selalu sama pada setiap saatnya. Ada saat-saat tertentu ketika pencernaan cenderung asam atau cenderung basa.
Nah, untuk menjaganya pada keadaan ideal, kita harus mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan kondisi pencernaan kita. Keadaan ideal keseimbangan asam basa pada jaringan tubuh dan darah manusia kecuali lambung harus bersifat cenderung basa, yakni pada kisaran pH 7,35 - 7,45.
Seperti apa prinsip utama dalam program diet food combining?
Prinsip utama dalam memulai Food Combining
- Mulailah dengan memilih makanan sehari-hari.
- Pahami tiga siklus utama tubuh.
- Pahami kombinasi makanan dengan memperhatikan sifat asam basa makanan
- Jaga keseimbangan asam basa tubuh (pH7,3 – 7,5)
Seperti apa siklus pencernaan dalam diet food combining?
Siklus pencernaan dimulai pada siang hari, pukul 12.00 sampai malam hari pukul 21.00. Pada siklus pencernaan ini, artinya intensitas terbaik yang dilakukan tubuh adalah mencerna makanan. Jadi waktu ini tepat sekali bagi Kamu untuk mengkonsumsi makanan berat.
Nah, siklus selanjutnya adalah penyerapan sari-sari makanan. Terjadi pada malam hari, dimulai pada pukul 21.00 hingga pagi dini hari pukul 04.00. Pada siklus penyerapan sari makanan, berarti Kamu dianjurkan untuk istirahat. Biarkan tubuh Kamu menyerap sari-sari makanan yang telah Kamu konsumsi di siang hari, dan jangan bebani lagi dengan mencerna makanan berat.
Selanjutnya, sampah makanan yang telah terbentuk akan mengalami proses pembuangan pada pagi hari pukul 04.00 hingga 12.00. Jadi, pada waktu – waktu ini Kamu jangan membebani organ pencernaan Kamu dengan mengkonsumsi makanan berat ya. Buah-buahan segar cukup kog untuk memberikan Kamu energi dalam beraktivitas.
Seperti apa prinsip asam basa dalam diet food combining?
Prinsip kedua adalah sifat makanan yang Kamu konsumsi. Kenalilah apakah makanan tersebut bersifat pembentuk asam atau pembentuk basa. Dengan begitu, Kamu bisa membatasi untuk tidak mengkonsumsi berbagai makanan pembentuk asam sekaligus.
Nah, ini nih informasi makanan pembentuk asam dan makanan pembentuk basa yang perlu kamu tahu :
Makanan pembentuk asam diantaranya:
lemak dan minyak, produk susu, protein hewani, padi-padian, umbi- umbian (kecuali kentang rebus dengan kulitnya, wortel, bit, lobak), biji-bijian, kacang tanah, tomat yang dimasak, gula pasir, makanan beragi, cuka, alkohol, polong-polongan (kecuali kedelai, buncis, kacang panjang).
Makanan pembentuk basa antara lain:
belanak, sayuran (kecuali tomat yang dimasak), buah matang (walaupun ada rasa asam), kentang rebus dengan kulitnya, susu mentah, wortel, bit, lobak, tauge, kedelai, madu alam, rumput laut, kacang-kacangan (kecuali kacang tanah).