-->

Sudah Tahu tentang Risiko Preeklampsia pada Ibu Hamil

Setiap Ibu tentunya ingin bisa menjalani masa kehamilannya dengan lancar. Masa kehamilan yang nyaman, dan bayi yang sehat serta sempurna rasanya bisa jadi anugrah yang begitu besar ketika seorang Ibu sedang menjalani kehamilan.

Sayangnya, tidak sedikit masalah yang bisa muncul ketika masa kehamilan ini. Salah satu masalahnya mungkin saja adalah preeklampsia pada ibu hamil atau keracunan kehamilan. Kondisi preeklamsia biasanya ditandai dengan naiknya tekanan darah serta adanya protein di dalam urine.

Apa penyebab preeklampsia pada ibu hamil?

Dijelaskan oleh dr Ariefandy Pambudi SpOG yang dikutip dari Majalah Nyata, penyebab preeklampsia secara pasti masih belum diketahui hingga kini. Ada begitu banyak teori yang berusaha menguraikan tentang penyebab preeclampsia ini, sampai – sampai penyakit ini pun kerap disebut sebagai penyakit penuh teori.

Risiko Preeklampsia pada Ibu Hamil

Ada teori yang menyebutkan bahwa preeklampsia pada ibu hamil disebabkan oleh kondisi sistem imun ibu, adanya gangguan perkembangan plasenta, bahkan ada juga yang mengatakan disebabkan karena gangguan pembuluh darah.

Tapi, meski penyebab preeklampsia masih belum diketahui secara pasti, tapi sudah bisa disimpulkan mengenai beberapa golongan Ibu yang berisiko tinggi mengalami preeklampsia ketika masa kehamilannya.


Siapa saja yang beresiko mengalami preeklampsia?

Beberapa golongan Ibu yang berisiko lebih tinggi mengalami preeklamsia diantara adalah Ibu dengan kondisi berikut ini:

1. Kehamilan Pertama
Seorang Ibu yang baru pertama kali hamil dikatakan memiliki risiko tinggi mengalami preeklamspia. Hal ini umumnya diakibatkan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan. Misalnya saja, pengetahuan tentang nutrisi apa yang sangat diperlukan saat masa kehamilan dan juga yang sebaiknya dikurangi ketika hamil.

2. Memiliki Riwayat Penyakit Tertentu
Beberapa Ibu yang hamil dan memiliki beberapa riwayat penyakit tertentu bisa berisiko lebih tinggi untuk mengalami preeklampsia. Misalnya saja seperti riwayat penyakit hipertensi, diabetes, kelainan ginjal, penyakit imunologi seperti lupus, serta Ibu yang menderita obesitas.

3. Menjalani Diet Tinggi Garam
Jika seorang ibu menjalani dieat tinggi garam atau terlalu banyak mengkonsumsi garam, maka ia akan lebih berisiko mengalami preeklampsia ketika hamil. Ini karena kelebihan konsumsi garam dapat menyebabkan tekanan darah ibu menjadi tinggi.

Konsumsi garam yang tinggi memang tidak baik bagi seorang ibu hamil. Sebagian ibu hamil misalnya seringkali mengalami pembengkakan pada tangan, kaku dan bagian tubuh lainnya yang umumnya disebabkan karena adanya retensi air akibat konsumsi garam berlebih.

4. Hamil Lebih dari Empat Kali
Apabila seorang ibu telah mengalami kehamilan lebih dari empat kali, maka ia pun akan lebih berisiko mengalami preeklampsia. Ini dikarenakan kondisi tubuh Ibu yang biasanya sudah melemah akibat sering hamil.

5. Hamil di atas Usia 35 tahun
Kehamilan yang terjadi pada usia Ibu lebih dari 35 tahun juga berisiko tinggi mengalami preeklampsia ini. Hal ini disebabkan fungsi – fungsi tubuh Ibu juga sudah mulai menurun.

Karena fungsi – fungsi tubuh Ibu yang sudah mulai menurun inilah, seorang Ibu yang hamil di usianya yang sudah lebih dari 35 tahun tidak hanya berisiko mengalami preeklampsia saja, tapi juga plasenta previa, kelahiran prematur dan sebagainya.

Jika sudah tahu siapa saja yang berisiko terkena preeklampsia saat hamil, Anda tentu bisa lebih waspada bukan? Apakah Anda juga termasuk Ibu yang berisiko menderita preeklamsia saat hamil?

Bila sudah diketahui risiko dan tanda – tandannya, maka Anda bisa lebih maksimal dalam menjaga dan merawat diri ketika hamil. Ketika tanda kehamilan mulai muncul, segera periksakan diri ke dokter secara rutin.

Dengan penanganan yang tepat, preeklamsia pada ibu hamil bisa dicegah dan segara diatasi bila sudah terlanjur muncul. Tapi, apabila tidak segara ditangani, preeklampsia ini bisa berlanjut menjadi eklampsia dan bisa berdampak fatal loh.


Eklampsia adalah kondisi lanjutan dari preeklampsia yang tidak ditangani dengan baik. Kondisi eklamspia ini bisa berdampak cukup fatal karena bisa menyebabkan kematian Ibu dan juga bayinya. Hmm, jangan sampai terjadi yaa. 

Share

LATEST ARTICLES