Kanker adalah penyakit yang bisa dibilang paling mematikan di dunia. Bagaimana tidak, kanker termasuk penyebab kematian urutan nomor dua di dunia. Bagi wanita, kanker juga menjadi bahaya yang selalu mengintai salah satu organ pentingnya, yakni payudara.
Ya, kanker payudara juga menjadi penyebab kematian yang besar di dunia, termasuk juga di Indonesia. Setidaknya, 38 dari 100.000 perempuan di dunia terserang kanker Payudara, sedangkan di Indonesia, 40 dari 100.000 perempuan terserang kanker payurada. Bahkan, 7,5 juta orang di dunia diperkirakan meninggal akibat kanker ini.
Data dari RS Kanker Dharmais selama empat tahun berturut – turut menunjukkan bahwa kanker payudara menjadi kasus kanker terbanyak yang diderita pasiennya, disusul secara berturut – turut dengan kanker serviks, paru, ovarium, rectum, tiroid, usus besar, hepatoma dan nasaforing, dengan rentang usia pasien kanker payudara mulai 29 tahun hingga 85 tahun.
Apa itu kanker?
Kanker juga sering diidentikan sebagai bentuk tumor yang ganas. Kanker sendiri dapat didefinisikan sebagai benjolan atau tumor ganas yang diduga terjadi akibat adanya kelainan sel sehingga pertumbuhannya pun sulit dikendalikan. Bahayanya, kelainan sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain atau melakukan metaphase melalui pembuluh darah serta pembuluh getak bening.
Salah satu jenis kanker yang paling banyak dikhawatirkan oleh perempuan adalah jenis kanker payudara. Saat ini, kanker payudara seolah menjadi tren karena semakin sering ditemui pada wanita. Bahkan, kanker payudara telah menempati urutan kedua terbanyak setelah pasien penyakit jantung.
Lantas, apa gerangan kanker payudara yang menakutkan ini? Dijelaskan oleh dr. H. Agul Salim, SpB(K) Trauma, FINACS, FICS dari RS Bogor Medical Center (BMC) dalam Majalah Nova, Kanker payudara adalah bentuk kegagalan sel – sel pada jaringan payudara, yang bisa berasal dari komponen kelenjar maupun jaringan lemak, pembuluh darah serta persarafan jaringan payudara.
Kanker payudara tidak menyerang kulit payudara. Kanker ini menyebabkan sel dan jaringan payudara mengalami perubahan bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak tak terkendali.
Apa penyebab kanker payudara?
Penyebab kanker payudara sendiri masih belum dapat dijelaskan secara pasti oleh para peneliti. Diyakini, penyebabkan bisa jadi multifaktod. Namun, para peneliti mengatakan bahwa perubahan pola atau gaya hidup, pola haid, serta kondisi sosial ekonomi seorang perempuan dapat berkaitan erat dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Tinggi rendahnya risiko kanker payudara pada seseorang dapat tergantung pada beberapa faktor seperti riwayat keluarga, genetik, usia menstruasi pertama, dan lain hal. Faktor makanan juga bisa mendorong peningkatan risiko kanker payudara.
Dikatakan oleh dr Agus Salim, makanan yang mengandung lemak jenuh dan tak jenuh diduga dapat meningkatkan risiko tumbuhkan kanker payudara. Selain itu, wanita yang tidak menyusui atau tidak menikah sampai usia di atas 35 tahun juga lebih berisiko mengalami kanker payudara.
Baca juga: Yuk Belajar Cara Mencegah Kanker
Yang lebih mengkhawatirkan, perkembangan kanker pada pasien wanita usia muda justru cenderung lebih agresif ketimbang wanita dengan usia yang lebih tua. Masalahnya, kanker payudara pun tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan perjalanan penyakitnya secara jelas.
Ciri ciri kanker payudara
Meski kanker payudara relatif lebih rumit, namun kita tetap bisa mengenali ciri kanker payudara. Karenanya, adalah hal yang mutlak –terutama bagi seorang wanita- untuk mengenali tubuhnya, sekaligus mengetahui ciri kanker payudara.
Berikut ini terdapat ciri atau tanda kemungkinan terjadinya kanker payudara yang penting untuk kamu ketahui :
- Terdapat benjolan atau penebalan di area dekat payudara atau di daerah ketiak.
- Benjolan yang terasa keras.
- Terjadi perubahan ukuran atau bentuk pada payudara.
- Puting payudara kadang – kadang terlihat tertekuk ke dalam (retracted nipple).
- Terjadi perubahan warna kulit atau perubahan rasa pada kulit payudara, areola, atau puting yang selalu tertekuk ke dalam (inverted nipple), mengerut atau bersisik.
- Terjadi pembengkakak, warna kemerahan, serta terasa anas pada payudara.
- Dari payudara kadang keluar cairan berupa darah.
Apabila terdapat beberapa ciri atau tanda seperti di atas, maka segeralah konsultasikan kesehatan ke dokter. Lakukan pemeriksaan fisik secara rutin juda dapat membantu untuk deteksi dini kanker payudara. Ingatlah bahwa kanker payudara ini tak selalu mematikan. Deteksi dini dapat sangat membantu untuk penyembuhan dari kanker payudara secara tuntas.
Baca juga: Mengenal Lima Stadium pada Kanker Payudara
Wanita yang lebih berisiko terserang kanker payudara
Kanker payudara diketahui dapat berkembang dengan lebih cepat pada wanita dengan beberapa kondisi. Kondisi wanita yang lebih berisiko terserang kanker payudara atau dapat mengalami pertumbuhan kanker payudara dengan lebih cepat adalah sebagai berikut :
- Wanita yang mendapat menstruasi pertama kali sebelum usia dua belas tahun.
- Wanita yang mencapai menopause lebih terlambat atau setelah usia 55 tahun.
- Wanita yang terlambat memiliki anak, atau baru memiliki anak setelah usia tiga puluh tahun atau malah tidak memiliki anak sama sekali.
- Wanita yang tidak menyusui.
- Wanita yang memiliki berat badan berlebih yakni 30 persen atau lebih di atas berat badan ideal (menurut usia dan tinggi badan).