Sebagai seorang ibu baru, memang sudah selayaknya donk kalau bunda mencari tahu apa pun yang terbaik untuk si kecil. Memiliki bayi memang jadi anugerah terindah bagi setiap pasangan suami istri ya. Kebahagiaan akan bertambah, serta suasana baru pun akan hadir di rumah.
Segala hal jadi begitu menyenangkan sekaligus menantang. Kenapa menantang? Karena ayah dan bunda jadi punya banyak tugas untuk belajar mencari tahu tentang tumbuh kembang bayi kalian bukan?
Salah satu hal yang penting untuk ayah bunda ketahui tentang bayi adalah kolik pada bayi. Hmm, apa itu kolik? Pertanyaan bagus nih. Bagi Anda yang masih baru dalam menjadi orang tua, Anda mungkin belum akrab, atau bahkan baru pertama kali mendengar tentang ‘kolik’.

Padahal, mengetahui tentang apa itu kolik sangat penting loh, untuk membuat Anda bisa merawat bayi dengan maksimal. Pengetahuan tentang kolik ini juga penting untuk menghindarkan Anda dari stress karena harus menghadapi bayi yang sering bertingkah diluar dugaan.
Mau tahu apa itu kolik?
Jadi nih, menurut keterangan dari Majalah Ummi, yang dimaksud dengan kolik adalah suatu kondisi dimana bayi menangis berjam – jam tanpa sebab dan sulit untuk ditenangkan setiap hari. Duh, susah juga ya kalau bayi menangis terus.
Ow ya, saat kolik, bayi juga menangis dengan kencang loh, sampai – sampai wajahnya kemerahan. Terus, tangannya juga mengepal, lengannya bergoyang kesana kemari, kakinya menendang – nendang, punggungnya melengkung karena marah dan juga mengeluarkan banyak gas. Duh, kasiah si kecil ya?
Biasnaya, kondisi bayi kolik ini berlangsung di usia bayi 7 hari sampai 14 hari. Dan biasanya, kolik ini akan berhenti dengan sendirinya di usia bayi 3 bulan. Terus, apakah setiap bayi pasti akan mengalami kolik ya?
Simak juga: Bunda, Ini Loh Manfaat Mendongeng Buat Anak
Apa penyebab kolik pada bayi?
Hmm, kalau kata Louis Pottkotten, MD, FAAP, dokter spesialis anak di Texas Amerika Serikat sih menyebutkan kalau 1 dari 5 anak umumnya mengalami kolik, dan 20 % diantaranya mengalami kolik karena disebabkan oleh kram maupun kembung, dan sisanya lagi tanpa sebab yang jelas.
Dengan kata lain sih, bisa dibilang kalau mayoritas bayi yang mengalami kolik ini dikarenakan mereka lahir dengan temperamen yang halus, supersensitive, mudah gelisah, tegang dan juga sulit beradaptasi.
Dijelaskan oleh Louis dalam bukunya ‘The Nursery’, para bayi memang cenderung memiliki tingkat teleransi yang rendah terhadap sesuatu yang membuat dia merasa tidak nyaman loh.
Apakah kolik selalu berakibat buruk?
Apakah kolik itu selalu menjadi pertanda buruk? Jawabannya, tidak. Ada hal menarik dari terjadinya kolik pada bayi berdasarkan riset yang dilakukan oleh Louis ini loh Bunda. Mau tahu?
Hal menariknya, bayi – bayi yang sulit beradaptasi ini ternyata justru berpeluang besar untuk sukses di masa depan. Hal ini dikarenakan sensitivitas si kecil ini ternyata berkaitan erat dengan bakat yang mereka miliki.
Sebagai contoh, bayi yang sensitif dengan suaram penglihatan dan bau – bauan tertentu ternyata di masa depan sukses di bidang musik, seni dan juga memasak. Wah, hebat donk ya. Kalau begitu, sebagai orang tua, Anda harus bisa mengenal sisi sensitif si kecil dan membantunya mengasah bakat tersebut.
Bagaimana mengatasi bayi kolik?
Meski bisa jadi tanda positif, bukan berarti kolik pada bayi ini harus didiamkan saja loh ya. Lantas, bagaimana ya cara mengatasi kolik pada bayi? Hal utama dan penting untuk dilakukan adalah kenali dulu kemungkinan apa yang jadi penyebab bayi kolik.
Bayi yang menangis sepanjang hari bisa jadi dikarenakan kondisi yang sedang buruk alias sakit loh. Karenanya, kenali tanda – tandanya, apakah ada gejala yang menyertainya seperti muntah, diare, batuk, sembelit, kulit kemerahan, atau sakit telinga atau mungkin hal lainnya.
Jika memang ada hal – hal yang menunjukkan si kecil sakit, maka tentu saja Anda harus cepat – cepat membayanya si dokter. Tapi, kalau kolik pada bayi ini tidak jelas penyebabnya, maka Anda bisa mencoba menenangkannya dengan menggendongnya pada posisi bayi berdiri sambil ditepuk dan diayun, atau diajak jalan – jalan keluar. Yang terpenting lagi, Anda harus ekstra sabar menghadapi si kecil ya.