Dapat memberikan asupan nutrisi yang tepat untuk anak tentu jadi dambaan setiap Ibu bukan? Apalagi, bagi Ibu yang baru saja melahirkan, memberikan nutrisi tepat berupa Air Susu Ibu (ASI) adalah hal yang sangat berharga.
Tahukah Bunda kalau Air Susu Ibu sejatinya adalah hak mutlak setiap anak? Itu sebabnya, jika Bunda mampu memproduksi ASI yang cukup untuk buah hati, maka hal ini adalah hal berharga yang patut disyukuri. Karena, toh tak semua Ibu bisa beruntung dan dapat memproduksi sendiri ASI untuk buah hatinya bukan?
Karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, maka sudah sepatutnya sebagai seorang Ibu, Bunda harus memberikan makanan ini dengan baik pula. Tapi, apa jadinya ya kalau ASi yang Bunda produksi tidak lancar?

7 Faktor ASI Lancar
Untuk bisa menghasilkan ASI secara lancar, mengetahui faktor – faktor yang bisa membuat ASI lancar tentu adalah hal yang penting bukan? Nah, berikut ini adalah 7 faktor yang mempengaruhi kelancaran ASI yang disadur dari Majalah Nova. Simak ya Bunda …
1. Cara Menyusui
Cara menyusui bayi ternyata juga sangat mempengaruhi lancarnya ASI loh. Cara menyusui ini termasuk juga bagaimana cara memposisikan atau pelekatan mulut bayi pada payudara ketika menyusui.
Cara serta posisi ini harus tepat sehingga Ibu bisa lebih efektif dalam mengeluarkan ASI - nya. Posisi yang tepat secara umum adalah kepala bayu harus menghadap ke payudara, dengan kepala lebih rendah dari payudara. Kepala dan badan bayi juga harus dalam posisi satu garis, menyangga bagian leher dan pundak serta pantat.
2. Kepintaran Bayi dalam Mengeluarkan ASI
Ya, ternyata aktivitas si bayi juga berperan dalam keluarnya ASI loh. Jadi, bayi harus pintar – pintar dalam mengeluarkan ASI dari dalam payudara Ibunya, dan tidak hanya sekeda ‘ngempeng’ saja.
Karena, bila tidak, puting Ibu justru bisa lecet dan si bayi pun juga tidak bisa banyak minum ASI. Prinsip ASI adalah semakin banyak dikeluarkan maka akan semakin banyak pula diproduksi.
3. Trauma Menyusui
Pernahkah Bunda mendengar akan adanya trauma menyusui? Sejatinya, menyusui itu tidak menimbulkan trauma baik pada Ibu maupun pada bayinya. Mungkin, bisa saja bayi rewel ketika ASI tidak keluar, dan bisa saja Ibu mengalami payudara bengkak, dan berbagai masalah lain yang bisa timbul akibat menyusui.
Tapi, hal – hal ini tidak seharusnya menimbulkan trauma menyusui ya. Jika payudara Ibu bengkak, segera saja lakukan pijat payudara, teknik kompres dan juga lakukan pola menyusui yang tepat. Misalnya saja, dengan menggunakan jadwal menyusui 3 jam sekali, maka payudara bengkak bisa dihindari.
4. Adanya Dukungan Saat Hamil dan Menyusui
Mendapatkan dukungan sebanyak mungkin saat hamil dan menyusui (terutama saat hamil), bisa sangat bermanfaat untuk produksi ASI loh Bunda. Tahukah Bunda, kalau hingga 98 % keberhasilan ASI justru ditentukan oleh dukungan suami terhadap istri selama masa kehamilan.
Selain itu, dukungan dari orang – orang terdekat lain seperti orang tua, mertua, keluarga, teman – teman, rekan kerja dan juga para tenaga kesehatan pun juga bisa cukup mendukung lancarnya proses menyusui si Ibu.
5. Ketenangan dan Kepercayaan Diri Ibu
Ketenangan dan kepercayaan diri Ibu juga bisa mempengaruhi kelancaran ASI loh. Ketika Ibu merasa tenang, nyaman, dan percaya diri, alias secara psikologis baik dan stabil, maka kelancaran ASI bisa lebih meningkat.
6. Pijat Payudara
Pijat payudara dipercaya bisa membantu Ibu memproduksi ASI dengan lebih baik dan lancar. Tapi, pijat payudara ini harus dilakukan secara tepat ya. Pijat payudara sebaiknya baru dimulai setelah melahirkan.
Sebab, apabila pijat payudara ini dilakukan saat masa kehamilan, justru bisa memicu terjadinya kontraksi dini. Kalau pun hendak melakukan pijat payudara selama masa kehamilan, maka hal ini harus dilakukan dengan terapis yang berlisensi.
7. Kompres payudara
Kompres payudara juga bisa cukup membantu dalam kelancaran produksi ASI Bunda. Kompres payudara ini pada dasarnya ada dua jenis, yakni hot dan cold, atau panas dan dingin.