Sudah hal yang wajar kalau orang tua kalut ketika anaknya mengalami demam. Apalagi, pada beberapa kasus, demam memang bisa berakibat fatal pada anak. Tapi, bukan berarti setiap anak demam, berarti Anda sebagai orang tau harus langsung panik ya?
Banyak orang yang mengira kalau demam tinggi memicu terjadinya kejang. Padahal, menurut dr Arifianto, SpA yang dimuat dalam Majalah Ummi, kejang demam pada anak ini tak selalu disebabkan oleh demam tinggi loh.
Kejang demam ini terjadi pada anak yang memang punya kecenderungan kejang demam. Jadi, meskipun demamnya tidak tinggi, anak dengan kecenderungan kejang demam juga tetap bisa terserang kejang.

Apa itu kejang demam pada anak?
Kejang demam merupakan kondisi bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh, dimana hal ini disebabkan oleh suatu proses esktrakranium. Kejang demam ini bukan akibat adanya infeksi otak seperti meningitis atau ensefalitis yang sering dikhawatirkan para orang tua loh ya.
Biasanya, kejang demam ini memang banyak terjadi pada 2 hingga 4 persen anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun. Kejang demam yang terjadi pada anak bisa berupa kejang demam kompleks dan kejang demam sederhana.
Apabila kejang demam yang terjadi sederhana, maka kejang tersebut akan berlangsung singkat, kurang dari 15 menit dan bisa berhenti dengan sendirinya. Kabar baiknya, 80 persen dari kejang demam yang dialami anak adalah kejang demam sederhana.
Bagaimana cara mengatasi demam dan kejang pada anak?
Tapi bunda jangan langsung panik dulu kalau anak mengalami kejang demam ya. Anda harus tetap berfikiran jernih agar bisa melakukan hal yang terbaik bagi anak.
Menurut dr Ahmad Supriyanto dari RSU PKU Muhamadiyah Solo, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi demam pada yang tidak merusak otak.
Mengatasi anak demam di rumah
Apabila anak demam, maka berikan anak lebih banyak air putih. Ini karena pada saat kondisi demam, kebutuhan tubuh akan cairan akan lebih banyak. Selain itu, Anda juga bisa memberikan obat penurun panas.
Obat turun panas untuk anak yang paling aman saat ini adalah golongan parasetamol. Dengan catatan, obat turun panas ini sebetulnya bukan untuk mengobati penyakitnya loh ya, tetapi cuma membuat anak lebih nyaman.
Selain memberikan obat turun panas, ada pilihan lain yang bisa Anda lakukan, yakni dengan kompres. Kompres yang direkomendasikan adalah kompres hangat. Awas bunda, jangan kompres dingin loh ya. Karena bila kompres dingin diberikan pada anak yang demam, tubuh malah akan meresponnya dengan peningkatan suhu.
Yang perlu dilakukan saat anak kejang demam
Bagaimana kalau terjadi kejang demam pada anak? Hal yang perlu Anda lakukan adalah segera jauhkan anak dari benda – benda berbahaya seperti listrik dan benda – benda pecah belah.
Kemudian, tidurkan anak pada posisi miring, dan jangan masukkan benda apapun ke dalam mulut anak, termasuk juga air putih. Ingat, jangan beri apa pun ya.
Anda juga tidak boleh berusaha menghentikan kejang pada anak dengan paksa. Hal ini malah bisa membuat anak patah tulang. Damping saja anak dan amati kondisi kejang pada anak dengan seksama.
Hal ini akan menjadi bahan dokter dalam melakukan diagnosis selanjutnya. Kalau kejang sudah berakhir, maka Anda harus segera membawanya ke Unit Gawat Darurat yang paling dekat.
Kapan harus ke dokter?
Ow ya, ada kalanya, Anda harus membawa anak Anda ke dokter loh, mau atau pun tidak mau. Pemeriksaan ke dokter ini akan jadi hal wajib terutama ketika :
- Demam menetap lebih dari 3 hari
- Terjadi kejang atau suhu lebih dari 41 derajat celcius
- Terjadi kejang pada anak lebih dari 5 menit
- Setelah kejang, anak tetap tidak sadarkan diri
- Terjadi kejang yang berulang di hari yang sama.