-->

Apakah MSG Menyebabkan Obesistas?

Obesitas menjadi masalah yang sudah cukup akrab bagi berbagai negara di dunia. Obesitas adalah masalah yang disebabkan oleh kondisi kelebihan gizi. Masalah obesistas ini, tak hanya menjadi momok bagi negara maju saja, tapi bahkan negara – negara miskin pun banyak juga yang memiliki masalah obesitas ini.

Tentu saja hal seperti ini bisa jadi beban ganda bagi suatu negara. Dimana satu sisi masyarakatnya ada yang kelebihan gizi, sedangkan ada satu sisi masyarakat lain yang justru kekurangan gizi. Padahal, keduanya sama – sama cukup berbahaya bagi kesehatan dan juga berpotensi menyebabkan berbagai penyakit hingga kematian.

Obesitas sendiri pun juga bisa meningkatkan resiko terjadinya berbagai penyakit berbahaya seperti kardiovaskuler, diabetes mellitus, hipertensi dan masih banyak lagi lainnya. Untuk itu, mengetahui penyebab obesitas ini menjadi hal penting agar bisa menghindari masalah.


Apa itu MSG?

MSG sebagai salah satu satu zat yang banyak digunakan dalam berbagai bumbu dan penyedap rasa pada makanan pun jadi salah satu hal yang disebut – sebut berpengaruh terhadap meningkatnya resiko obesitas. Ya, banyak pertanyaan yang muncul tentang apakah MSG menyebabkan obesitas atau tidak?

Banyak juga penelitian intensif yang berusaha menguak tentang keterkaitan antara MSG dan masalah obesitas pada seseorang. Pada dasarnya, MSG atau monosodium glutamate ini merupakan salah satu jenis asam amino yang mampu membuat makanan terasa lebih sedap.

Glutamate sendiri merupakan salah satu bentuk asam amino non esensial yang banyak terdapat dalam bahan pangan. Zat ini pula yang mampu memberikan sensasi rasa lezat pada makanan ketika dikonsumsi.
 

Penelitian Terkait Hubungan MSG dan Obesitas

Mengenai hubungan MSG dan obesitas ini, Shigeru Tamamoto, PHD, RD dari Asian Nutrition and Food Culture Research Center Jumonji University Saitama Jepang, sempat melakukan penelitian pada orang dewasa di Vietnam. 

Dalam penelitian itu, ia berhasil memberikan jawaban terkait apakah MSG menyebabkan obesitas atau tidak. Ia membuktikan bahwa konsumsi MSG pada dasarnya tidak menyebabkan obesitas.

Yamamoto melakukan studinya pada 1.528 orang kecuali orang sakit dan ibu hamil di tiga kota besar di Vietnam. Dari situ, ia bisa menarik kesimpulan bahwa konsumsi MSG tidak terkait dengan obesitas dan juga tak ada kaitannya dengan indeks masa tubuh seseorang.

Penelitian ini dilakukan di kota Hanoi, Provinsi Thua Thien Hue dan Kota Ho Chi Minh. Para responden sebanyak 1.528 ini diukur tinggi badan, berat badan, indeks masa tubuh, serta lingkar pinggang. 

Sebagai acuan, ditetapkan bahwa orang yang memiliki kelebihan berat badan akan memiliki indeks masa tubuh lebih dari 23 kg/ m3. Asupan MSG per hari rata – rata dari orang – orang ini sebanyak 2,2 sampai 1,8 gram.

Dari penelitian yang dilakukannya ini, Yamamoto lebih lanjut berpendapat mengenai faktor – faktor yang lebih mempengaruhi terjadinya prevelansi kasus obesitas di suatu negara. 

Faktor yang mempengaruhi terjadinya obesitas adalah (1) kebiasaan pola makan, (2) body image (keinginan untuk menjadi langsing atau gemuk, (3) kebijakan gizi di suatu negara (semisal menu makan siang di sekolah, penyuluhan gizi dan lainnya).

Kesimpulan

Jadi, sudah tahukah Anda mengenai jawaban pertanyaan tentang ‘Apakah MSG menyebabkan obesitas?’ Ya, pada dasarnya, MSG tidak menyebabkan kegemukan atau obesitas. Tetapi, obesitas ini lebih diakibatkan oleh pola makan yang tidak menerapkan gizi seimbang serta pola hidup yang tidak disertai aktivitas fisik yang cukup.


Sumber: Majalah Nyata 

Share

LATEST ARTICLES